Yang Muda Yang Bercanda I : Album ini diedarkan oleh LHI (Lembaga Humor Indonesia)
di bawah bendera ABC Records. Ini adalah awal karir Iwan Fals setelah dia menjadi juara pertama lomba musik humor yang diadakan oleh LHI, kemudian LHI menerbitkan album ini yang isinya adalah rekaman live peserta lomba musik humor, lagu dan cerita dengan mc Otong Lenon. Dalam sampul kaset ini nama Iwan Fals masih ditulis dengan ejaan “Iwan False�.

Yang Muda Yang Bercanda II : Ini merupakan sambungan dari jilid pertama, isinya masih
sama yaitu rekaman live lomba musik humor yang diadakan oleh LHI. Artis pendukung yang tertulis dalam sampul album ini antara lain Klombhoor’s Group, Tom Slepe, Iwan False, Yusuf Lubis, dan mc Otong Lenon. Iwan Fals di sini menyanyikan lagu antara lain ‘Frustasi’ dan ‘Imitasi’ versi live sama persis dengan rekaman yang sekarang beredar dalam album Frustasi kopian baru. Lagu-lagunya antara lain: 1. Frustasi 2. Imitasi.

Canda Dalam Nada : Sesuai dengan janjinya, pemenang lomba musik humor akan dibuatkan
album sendiri. LHI bersama ABC Records menerbitkan album solo ini dari rekaman live pada acara lomba. Pada album ini nama Iwan Fals diubah, kalau sebelumnya memakai nama ‘Iwan False’, diganti menjadi ‘Iwan Fales’. Lagu-lagunya antara lain : 1. Disco Cangkeling 2. Dongeng Tidur 3. Generasi Frustasi 4. Imitasi 5. Jaman Edan 6. Johni Kesiangan 7. Kisah Motorku 8. Pengamen 9. Pie Pie.

Canda Dalam Ronda : Masih bersama ABC Records, Iwan diberikan sebuah album
penghargaan karena dia telah memenangi lomba musik humor. Album ini hanya berisi 4 buah lagu yang diambil dari album Canda Dalam Nada yang semuanya dinyanyikan oleh Iwan Fals dan dibantu GM Selo (Gerak Musik Seloroh) juara lomba lawak mahasiswa yang anggotanya adalah Pepeng, Krisna Abu, Bang Nana, Mas Taufik. Nama Iwan Fals di sini ditulis dengan ejaan "Iwan Fales". Dan cover album ini yang berupa karikatur digambar oleh Dwi Koen seorang kartunis yang terkenal dengan tokoh karikatur Panji Koming. Semua debut Iwan Fals bersama ABC Records tidak lepas dari peran Arwah Setiawan. Lagu-lagunya antara lain : 1. Ambulan Zig-Zag 2. Dongeng Tidur 3. Joni Kesiangan 4. Kopral.

Perjalanan : Bersama grup bandnya yang bernama Amburadul, dapat dikatakan ini adalah
album pertama Iwan Fals, seluruhnya berisi lagu baru dengan single hits lagu ‘Perjalanan’. Aroma Bob Dylan sangat kental di sini ditambah dengan suara Iwan yang ‘nyempreng’ dan irama country ballads sangat sesuai dengan lirik yang sangat sosial. Pada album ini nama Helmie dan Totok Gunarto bernyanyi pada beberapa lagu seperti Alasan, Ibu, Gaya Travolta dan Inspirasi. Album ini adalah lanjutan dari kontrak dengan LHI untuk mengorbitkan pemenang lomba musik humor. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Berjalan 2. Alasan 3. Bencana Alam 4. Gaya Travolta 5. Ibu 6. Inspirasi 7. Mak 8. Pemborong Jalan 9. Perjalanan 10. Wanita Tiruan.

Sarjana Muda : Album ini dapat dibilang adalah awal karir Iwan Fals di dunia musik
profesional. Setelah kontrak dengan ABC Records selesai, Iwan Fals meneken kontrak dengan Musica Studios. Music director dikerjakan oleh Willy Soemantri, didukung oleh Amir Katamsi, Luluk Purwanto. Idris Sardi menjadi bintang tamu mengisi suara biola pada lagu ‘Guru Oemar Bakrie’. Masyarakat Indonesia yang pada saat itu kenyang disuguhi lagu dengan nuansa cinta mendapat suguhan segar dari lirik-lirik lagu Iwan Fals yang bernuansa kritik sosial. Iwan adalah sosok yang selalu berpindah-pindah. Bukan hanya dalam hal berkarya. Tapi juga dengan siapa bekerja sama. Lagu-lagunya antara lain : 1. 22 Januari 2. Ambulance Zig Zag 3. Bangunlah Putra Putri Pertiwi 4. Bung Hatta 5. Doa Pengobral Dosa 6. Guru Oemar Bakrie 7. Sarjana Muda 8. Si Tua Sais Pedati 9. Yang Terlupakan.

Opini : Dengan musisi pendukung yang hampir sama, album ini menjadi lebih ‘nakal’
liriknya. Lagu ‘Galang Rambu Anarki’ menyentuh emosi pendengarnya, rupanya Iwan Fals mengambil momen kenaikan harga BBM yang dianggap tinggi saat itu bersamaan dengan kelahiran anak pertamanya menyebabkan harga-harga menjadi melonjak. Ada lagi lagu ‘Obat Awet Muda’ yang liriknya gamblang menceritakan perselingkuhan membuat panas telinga hidung belang, juga lagu ‘Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu’ yang sebenarnya lagu cinta, namun oleh sebagian orang diartikan sebagai suatu penghinaan secara halus terhadap penguasa saat itu. Lagu-lagunya antara lain : 1. Ambisi 2. Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu 3. Galang Rambu Anarki 4. Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi 5. Obat Awet Muda 6. Opiniku 7. Sapuku Sapumu Sapu Sapu 8. Tak Biru Lagi Lautku 9. Tarmijah Dan Problemanya.

Sumbang : Ian Antono dan Abadi Soesman menjadi musisi pendukung dalam album ini,
menjadikan warna baru dalam lagu-lagu Iwan Fals. Lagu ‘Sumbang’ keras lirik protesnya. Ada lagu ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’ yang menceritakan tenggelamnya kapal penumpang Tampomas II. Ada kesalahan cetak dalam album ini yaitu lagu “Jendela Kelas I’, seharusnya judul hanya Jendela Kelas namun ketambahan angka I (satu), maksudnya angka I (satu) tersebut adalah editing pertama. Lagu-lagunya antara lain : 1. Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira 2. Berikan Pijar Matahari 3. Celoteh Camar Tolol Dan Cemar 4. Jendela Kelas I 5. Kereta Tiba Pukul Berapa 6. Puing 7. Semoga Kau Tak Tuli Tuhan 8. Siang Pelataran SD Sebuah Kampung 9. Sumbang.

Sugali : Lagu ‘Sugali’ menjadi hits, dikerjakan bersama Chilung Ramali, menceritakan
tentang preman yang menjadi target sasaran petrus (penembak misterius) yang marak pada dekade 80-an. Tetapi yang menjadi persoalan pada album ini yaitu adanya lagu ‘Serdadu’ yang isinya bercerita tentang prajurit yang kurang diperhatikan kesejahteraannya, yang gajinya dipotong oleh komandannya. Lagu-lagunya antara lain : 1. Azan Subuh Masih Di Telinga 2. Berkacalah Jakarta 3. Maaf Cintaku 4. Nak 5. Rindu Tebal 6. Serdadu 7. Siang Seberang Istana 8. Sugali 9. Tolong Dengar Tuhan.

Barang Antik : Bersama music director Willy Soemantri, Iwan membuka diri menerima karya
orang lain untuk dinyanyikan. Hanya lagu ‘Jangan Bicara’ yang diciptakan oleh Iwan Fals. Selebihnya diciptakan oleh Diat, Yoesyono, Chilung Ramali, Jaya Susanto, Dama, Richard Kyoto, Tommy dan Marie, Willy dan Tommy. Lagu ‘Barang Antik’ bercerita tentang angkutan tua (oplet) yang tergusur dengan angkutan lain seperti bis, mikrolet dan bajaj namun tetap beroperasi dipinggiran kota. Lagu ‘Jangan Bicara’ menjadi kontroversi karena liriknya yang sangat pedas. Lagu-lagunya antara lain : 1. Asmara Dan Pancaroba 2. Barang Antik 3. Jalan Yang Panjang Berliku 4. Jangan Bicara 5. Kumenanti Seorang Kekasih 6. Neraka Yang Asyik 7. Nyanyianmu 8. Salah Siapa 9. Sunatan Masal 10. Tante Lisa.

Sore Tugu Pancoran : Masih bersama Willy Soemantri, album ini meledak di pasaran. Karena
muncul bersamaan dengan film yang dibintangi Iwan Fals dengan judul ‘Damai Kami Sepanjang Hari’. Film ini bercerita tentang kehidupan pengamen yang menjadi sukses rekaman dan diisi dengan lagu-lagu Iwan. Album ini secara tidak langsung dapat dikatakan menjadi soundtrack film tersebut. Ada lagu ‘Ujung Aspal Pondok Gede’ yang berkisah tentang penggusuran. Sore Tugu Pancoran bercerita tentang anak sekolah yang menjadi penjual koran. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Antarkan 2. Angan dan Ingin 3. Berapa 4. Cik 5. Damai Kami Sepanjang Hari 6. Intermezo 7. Sore Tugu Pancoran 8. Tince Sukarti Binti Machmud 9. Ujung Aspal Pondok Gede 10. Yang Tersendiri.

Kelompok Penyanyi Jalanan : Album ini dapat dibilang bagi-bagi rezeki antara Iwan Fals
dengan kawan-kawannya sesama pengamen yang tergabung dalam Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ). Dengan menggunakan nama Iwan Fals yang sudah terkenal, KPJ membuat album ini didukung oleh Herry Lintauw, Anto Baret, Swartato, Eko Partiteur. Iwan sendiri hanya bernyanyi penuh pada lagu ‘Kembang Pete’, ‘Kupaksa Untuk Melangkah’, dan ‘Dua Menit Sepuluh Detik’. Sawung Jabo turut berpartisipasi dalam lagu ‘Penari Jalanan’. Lagu-lagunya antara lain : 1. Dua Menit Sepuluh Detik 2. Kaum Urbanis 3. Kembang Pete 4. Krisis Pemuda 5. Kupaksa Untuk Melangkah 6. Penari Jalanan 7. Senandung Istri Bromocorah 8. Serenade 9. Sumbang 10. Warijem Dan Tukiman.

Ethiopia : Diilhami dari bencana kelaparan di Ethiopia, album ini cukup laris di pasaran karena
peredarannya sangat pas dengan momen tersebut. Ada lagu ‘Willy’ yang bercerita tentang sahabat Iwan yaitu WS.Rendra yang kabarnya mengasingkan diri karena dicekal oleh pemerintah sebab puisi-puisinya yang keras. Lagu ‘Tikus-Tikus Kantor’ yang liriknya menarik dan lucu sangat sesuai dengan kenyataan. Dan lagu ’14-4-84’, konon lagu ini sempat dilarang dinyanyikan oleh aparat kepolisian saat Iwan konser di Sumatera. Lagu-lagunya antara lain : 1. 14-4-84 2. Berandal Malam Di Bangku Terminal 3. Bunga Bunga Kumbang Kumbang 4. Entah 5. Ethiopia 6. Kontrasmu Bisu 7. Lonteku 8. Sebelum Kau Bosan 9. Tikus Tikus Kantor 10. Willy.

Aku Sayang Kamu : Album ini meledak dipasaran karena lagu ‘Aku Sayang Kamu’
yang cocok dengan remaja yang sedang kasmaran, dan saat itu lagu-lagu cinta banyak yang "cengeng", Iwan menciptakan lagu cinta dengan musik gembira dan lirik gamblang. Musik directornya Bagoes A.A., lagu-lagunya begitu nge-pop. Selama beberapa bulan lagu ini menduduki puncak tangga lagu di radio-radio. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Sayang Kamu 2. Gali Gongli 3. Jangan Tutup Dirimu 4. Kota 5. Lho 6. Selamat Tinggal Malam 7. Timur Tengah I 8. Timur Tengah II 9. Ya Hui Ha He Ha 10. Yayaya Oh Ya.

Lancar : Album ini dikerjakan Iwan bersama sahabat lamanya yaitu Dama Gaok dan Maman
Piul. Hits ‘Lancar’, ‘Kereta Tua’ dan ‘Nenekku Okem’ memiliki irama country khas Iwan. Pada lagu ‘Yakinlah’ Iwan berduet dengan Elly Sunarya. Lagu-lagunya antara lain : 1. Cantik Munafik 2. Columbia 3. Kereta Tua 4. Kota 5. Kuli Jalan 6. Lancar 7. Nelayan 8. Nenekku Okem 9. Sentuhan 10. Yakinlah.

Wakil Rakyat : Album yang musiknya digarap Bagoes A.A. ini meledak dipasaran menjelang
pemilu dan menimbulkan kontroversi hebat. Lagu ‘Wakil Rakyat’ yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur waktu rapat ditanggapi sinis oleh penguasa. Lagu ini bahkan sempat dicekal tidak boleh ditayangkan di televisi. Namun Iwan dan Musica tidak kurang senjata, hits ‘Mata Indah Bola Pingpong’ menjadi cadangan yang tidak kalah larisnya. Radio-radio meletakkan lagu ini pada puncak tangga lagu Indonesia selama beberapa bulan. Juga ada lagu "Potret Panen" yang berkisah tentang bencana hama wereng yang menghabiskan panenan padi petani. Lagu-lagunya antara lain : 1. Di Mana 2. Diet 3. Emak 4. Guru Zirah 5. Libur Kecil Kaum Kusam 6. Mata Indah Bola Pingpong 7. PHK 8. Potret Panen Mimpi Wereng 9. Surat Buat Wakil Rakyat 10. Teman Kawanku Punya Teman.

Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu : Tidak ada lagu baru di album ini. Hanya lagu lama
yang dinyanyikan ulang yaitu lagu ‘Antara Kau, Aku Dan Bekas Pacarmu’, ‘Yang Tersendiri’, ‘Sebelum Kau Bosan’ dan ‘Aku Antarkan’. Selebihnya hanya lagu lama dan single ‘Kemesraan’ karya Franky S versi keroyokan dengan artis-artis Musica diikutkan dalam album ini. Music directornya Bagoes A.A. Pada album ini suara Iwan lebih berat dan tidak ‘nyempreng’ seperti sebelumnya. Lagu ‘Antara Kau, Aku Dan Bekas Pacarmu’ mencetak hits. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Antarkan 2. Antara Kau Aku Dan Bekas Pacarmu 3. Entah 4. Jalan Yang Panjang Berliku 5. Jangan Tutup Dirimu 6. Kemesraan 7. Maaf Cintaku 8. Nyanyianmu 9. Sebelum Kau Bosan 10. Yang Tersendiri.

1910 : Iwan mempercayakan Ian menjadi music director, seketika warna musik Iwan berubah
menjadi lebih nge-rock dan garang. Lagu ‘1910’ yang menceritakan tentang kecelakaan kereta api di Bintaro pada tanggal 19 Oktober dibawakan Iwan dengan gaya bernyanyi yang tidak seperti biasanya. Iwan seperti mendapat atmosfir baru pada lagu-lagunya yang lebih terkesan dewasa. Album ini mendapat sambutan positif. Beberapa lagunya meledak dan album ini mencatat penjualan yang besar. Lagu ‘Buku Ini Aku Pinjam’ menduduki posisi teratas tangga lagu tidak tergeser selama beberapa bulan di radio-radio, membuktikan bahwa Iwan memiliki nilai jual yang tinggi. Lagu-lagunya antara lain : 1. 1910 2. Ada Lagi Yang Mati 3. Balada Orang-Orang Pedalaman 4. Buku Ini Aku Pinjam 5. Engkau Tetap Sahabatku 6. Ibu 7. Mimpi Yang Terbeli 8. Nak 9. Pesawat Tempurku 10. Semoga Saja Kau Benar.

Mata Dewa : Album ini adalah gebrakan terbesar sepanjang sejarah musik Iwan Fals. Setiawan
Djodi selaku pemilik Airo Records tertarik dengan kolaborasi Iwan dan Ian Antono pada album 1910. Dia mengajak Iwan dan Ian bergabung di bawah bendera perusahaan rekamannya untuk membuat album Mata Dewa. Kebetulan kontrak Iwan dengan Musica sudah berahir. Album ini dikerjakan dengan sangat profesional didukung teknologi yang canggih. Hasilnya, luar biasa, meledak di pasaran. Vokal Iwan menjadi lebih nge-rock, musiknya kental dengan nuansa rock – ballads. Lagu-lagunya antara lain : 1. Air Mata Api 2. Bakar 3. Berkacalah Jakarta 4. Mata Dewa 5. Nona 6. Perempuan Malam 7. PHK 8. Pinggiran Kota Besar 9. Puing 10. Yang Terlupakan.

Swami : Lagu “Bento� dan “Bongkar� menjadi hitsnya. Dua lagu Bento dan Bongkar
memiliki sejarah sendiri dalam penciptaannya. Pada saat itu, Iwan masih tinggal di bilangan Condet. Saat menulis lagu Bongkar, iwan kedatangan seorang fans-nya dari Palu yang mengaku bernama Marlon Brando. Iwan sedikit ragu dengan pengakuan fans-nya itu. Tapi si Marlon Brando ini ngotot bahwa namanya memang itu. Karena si Marlon tak berhasil meyakinkan Iwan, maka dia meminta dikasih nama. Maka Iwan pun kasih nama baru untuk Marlon Brando : Namaku Dari Palu. Sedang lagu Bento memiliki multi dimensi untuk ditafsirkan. Padahal Bento sendiri diambil dari nama ayamnya. Lagu-lagunya antara lain : 1. Badut 2. Bento 3. Bongkar 4. Bunga Trotoar 5. Cinta 6. Condet 7. Eseks Eseks Udug Udug (Nyanyian Ujung Gang) 8. Oh Ya 9. Perjalanan Waktu 10. Potret.

Kantata Takwa : Menyusul sukses album Swami, ambisi Setiawan Djodi dalam musik semakin
meluap. Didukung musisi dari Swami ditambah dengan WS Rendra dan Kelompok Bengkel Theater juga Jocky S., Djodi membentuk band baru lagi yang bernama Kantata Takwa. Vokalis utama tetap Iwan Fals. Album perdana ini dikerjakan lebih gila lagi dari album lainnya, konsep musik yang fenomenal dan megah mengantarkan grup ini menjadi grup papan atas yang tidak ada bandingannya. Album ini benar-benar hebat dan menjadi album paling dicari saat itu. Mungkin kita masih ingat bagaimana ratusan orang sampai harus antri di toko-toko kaset hanya untuk membeli kaset ini. Lagu-lagunya antara lain : 1. Air Mata 2. Balada Pengangguran 3. Gelisah 4. Kantata Takwa 5. Kesaksian 6. Nocturno 7. Orang Orang Kalah 8. Paman Doblang 9. Rajawali 10. Sang Petualang.

Cikal : Boleh dibilang album ini kolaborasi para jawara musik jazz dan rock tanah air. Embong
Raharjo, Mates, Gilang Ramadhan adalah para musisi yang eksistensi di ranah jazz tak diragukan lagi. Sedang Totok Tewel dan Cok Rampal berada di jalur musik rock dan tradisi. Jadi kompletlah menu musik di album Cikal. Walau dengan balutan yang elegan dan manis, tapi lewat lirik-liriknya, Iwan tetap tegas. Dia menolak rencana proyek pembangkit listrik tenaga nuklir di gunung Muria. Menurut Iwan masih ada sumber energi angin, panas bumi, matahari dan arus laut. Di bawah bendera Indo Music Box Iwan meluncurkan album Cikal. Lagu-lagunya antara lain : 1. "...." 2. Ada 3. Alam Malam 4. Cendrawasih 5. Cikal 6. Intro 7. Proyek 13 8. Pulang Kerja 9. Untuk Bram 10. Untuk Yani.

Swami II : Setiawan Djodi kembali mengajak Iwan Fals membuat album Swami jilid II. Namun
album ini tak seheboh album yang pertama. Iwan Fals sendiri malah tidak menjadi vokalis utama pada hits yang dipromokan. Lagu yang dinyanyikan Iwan "Nyanyian Jiwa", "Kebaya Merah", "Robot Bernyawa", "Sangkala". Di lagu Nyanyian Jiwa mengaku dirinya tengah goyah dalam bahasa Iwan mengaku sedang gerhana. Iwan merasakan kegelisahan yang amat dahsyat, seperti tengah mencari dirinya. Satu hari datanglah Sawung jabo meyodorkan lirik lagu Nyanyian Jiwa. Secara kebetulan, Iwan memiliki melodi lagu yang belum ada syairnya. Lagu-lagunya antara lain : 1. Hio 2. Kebaya Merah 3. Koran 4. Kuda Lumping 5. Na Na Na Na 6.Nyanyian Jiwa 7. Robot Bernyawa 8. Rog Rog Asem 9. Sangkala.

Belum Ada Judul : Album ini menjadi salah satu masterpiece dari Iwan Fals, karena proses
rekamannya secara live tanpa diedit. Dan Iwan hanya bernyanyi pakai gitar dan Harmonika yang dimainkan sendiri, tanpa musik pengiring tanpa backing vokal. Hits dalam album ini adalah ‘Belum Ada Judul’, lagu yang sederhana namun dalam maknanya. Kesederhanaan Iwan di sini tetap menjadi jaminan nilai jual. Di bawah bendera Harpa Records, album Iwan tampil dengan polos yang menunjukkan inilah sesungguhnya seorang Iwan Fals. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Disini 2. Belum Ada Judul 3. Besar Dan Kecil 4. Coretan Dinding 5. Di Mata Air Tidak Ada Air Mata 6. Ikrar 7. Iya Atau Tidak 8. Mencetak Sawah 9. Mereka Ada Di Jalan 10. Panggilan Dari Gunung 11. Potret.

Hijau : Di sini Iwan dan beberapa musisi seperti Heirrie Buchaery, Jerry Soedianto, Cok
Rampal, Bagoes AA, Iwang Noorsaid, Arie Ayunir dan Jalu mencoba membuat konsep musik yang sangat alam, penuh perkusi, dipayungi bendera Pro Sound. Lagu-lagunya antara lain : 1. Hijau 2. Lagu Dua 3. Lagu Tiga 4. Lagu Empat 5. Lagu Lima 6. Lagu Enam 7. Lagu Tujuh.

Dalbo : Iwan dan musisi pendukung dalam grup Swami membentuk grup band Dalbo, musiknya
sederhana namun berbobot. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Bosan 2. Bidadari Senjakala 3. Dalbo 4. Dunia Binatang 5. Hua Ha Ha 6. Hura Hura Huru Hara 7. Ini Si Trendy 8. Karena Kau Bunda Kami 9. Kwek Kwek Kwek 10. Sudrun.

Orang Gila : Bersama Billy J. Budihardjo Iwan membuat album baru yang dari judulnya sudah
menarik perhatian. ‘Orang Gila’ menjadi hits yang lumayan laku bersama lagu ‘Awang Awang’ dan ‘Satu Satu’. Lagu-lagunya antara lain : 1. Awang Awang 2. Doa Dalam Sunyi 3. Lagu Cinta 4. Lingkaran Hening 5. Menunggu Ditimbang Malah Muntah 6. Orang Gila 7. Puisi Gelap 8. Satu Satu.

Anak Wayang : Iwan Fals bersama Sawung Jabo meluncurkan album Anak Wayang ini untuk

Kantata Samsara : Melanjutkan sukses Kantata Takwa, Setiawan Djodi kembali mengajak

Best Of The Best : Pada album ini Iwan mengaransemen ulang dua buah lagu lamanya yaitu

Suara Hati : Iwan Fals benar-benar lahir kembali, setelah di album sebelumnya orang
bertanya-tanya karena Iwan hanya mengaransemen ulang lagu-lagu lama, pada album ini seluruhnya benar-benar baru. Mulai lagu, vokal, musik, benar-benar fresh. Album ini menjawab pertanyaan tentang kevakuman Iwan dalam bermusik. Lagu-lagu pada album ini berbobot, namun liriknya lebih dewasa tidak senakal dahulu. Iwan menjadi lebih profesional, karena telah memiliki manajemen pribadi yang digawangi oleh istrinya (Rosana). Iwan mulai rajin menggelar konser baik di TV maupun outdoor. Lagu-lagunya antara lain : 1. 15 Juli 1996 2. Belalang Tua 3. Dendam Damai 4. Di Ujung Abad 5. Doa 6. Hadapi Saja 7. Kupu Kupu Hitam Putih 8. Seperti Matahari 9. Suara Hati 10. Untuk Para Pengabdi 11. Untukmu Negeri.

In Collaboration With : Album ini mendapat triple platinum dan mendapat penghargaan
sebagai album terbaik dan single terbaik. Album ini adalah kolaborasi Iwan dengan musisi muda berbakat seperti Pongky (Jikustik), Eross (Sheila On 7), Harry Roesli, Aziz (Jamrud), Piyu (Padi), Ahmad Dhani (Dewa), Tohpati, Kikan (Coklat), Heirrie Buchaery. Hits ‘Aku Bukan Pilihan’ meledak di pasaran. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Bukan Pilihan 2. Ancur 3. Belalang Tua (new version) 4. Hadapi Saja (new version) 5. Kupu Kupu Hitam Putih (new version) 6. Rinduku 7. Senandung Lirih 8. Sesuatu Yang Tertunda 9. Suara Hati (new version) 10. Sudah Berlalu.

Manusia Setengah Dewa : Album ini dikerjakan hanya dengan suara Iwan dan gitar akustik
yang dimainkan sendiri. Seperti album Belum Ada Judul namun tanpa harmonika. Ada sedikit masalah pada peredaran album ini yaitu cover depannya diprotes sekelompok umat Hindhu karena menampilkan gambar salah satu dewa mereka. Iwan Fals bersama Musica menarik peredaran kaset dan mengganti cover depannya. Lagu-lagunya antara lain : 1. 16 Juli 1996 2. 17 Juli 1996 3. Asik Nggak Asik 4. Buktikan 5. Dan Orde Paling Baru 6. Desa 7. Manusia Setengah Dewa 8. Matahari, Bulan Dan Bintang 9. Mungkin 10. Ngeriku 11. Para Tentara 12. Politik Uang.

Iwan Fals In Love : Album ini muncul akhir tahun 2005, hanya berisi dua buah lagu baru
yaitu ‘Izinkan Aku Menyayangimu’ karya Rieka Roeslan diaransemen oleh Erwin Gutawa dan ‘Selamat Tidur Sayang’ karya Titiek Puspa yang diaransemen oleh Andi Rianto. Ada pula lagu ‘Rinduku’ yang diaransemen ulang. Selebihnya lagu lama. Lagu-lagunya antara lain : 1. Aku Bukan Pilihan 2. Buku Ini Aku Pinjam 3. Entah 4. Ijinkan Aku menyayangimu 5. Jangan Tutup Dirimu 6. Kemesraan 7. Kumenanti Seorang kekasih 8. Maaf Cintaku 9. Nyanyianmu 10. Rinduku 11. Selamat Tidur Sayang 12. Sesuatu Yang Tertunda 13. Yang Tersendiri.

50:50 : Album dari Iwan Fals sang maestro musik Indonesia yang diluncurkan pada awal bulan
April 2007 ini dikemas dengan titel 50:50, dapat diartikan bahwa dari 12 lagu di sini 6 buah diciptakan oleh Iwan Fals dan 6 sisanya diciptakan oleh musisi lain seperti Bongky (BIP), Dewiq, Opick, Pongky (Jikustik), Digo, dan Yockie/Remy Soetansyah. Album ini memiliki perpaduan yang seimbang antara lagu bertema cinta dan yang bertema kritik sosial. Aransemennya dibantu oleh Bongky, Addie MS, Yockie Suryo Prayogo, Erwin Gutawa, Bagoes A.A dan Andi Bayou. Lagu-lagunya antara lain : 1. Apakah Aku Benar - Benar Memiliki Kamu 2. Cemburu 3. Ikan-Ikan 4. Ini Bukan Mimpi 5. KaSaCiMa 6. Mabuk Cinta 7. Masih Bisa Cinta 8. Negara 9. Pulanglah 10. Rubah 11. Tak Pernah Terbayangkan 12. Yang Tercinta.

(Sumber dari www.iwanfals.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kirim Komentar Anda